Bullying dan Tertawa (motivasi)




Hidup gua itu ga selamanya indah, banyak banget hal susah yang harus gua lewatin. Bisa dibilang gua juga pernah ngerasain dibully. Tapi gua bukan tipikal orang yang bakal merasa depresi dengan bully-an.

Kenapa? 


Karena gua tahu orang yang membully adalah orang yang dibully oleh kehidupannya. Orang yang termanjakan akan harta, ditinggikan dalam status sosialnya, dan ramai pergaulannya memang punya segalanya. Punya segalanya bukan berarti mereka bahagia, mereka malah tidak mengerti mereka itu siapa. Mereka itu bukan siapa-siapa jika mereka tidak punya apa-apa.

Siapa mereka jika kehidupan mereka berubah? Siapa mereka jika menjadi si lemah?


Karena itu, mereka iri, mereka iri pada orang yang tidak punya apa-apa tapi tetap bahagia. Mereka iri pada si lemah. Si lemah yang berusaha tersenyum pada kehidupan karena dia mengerti dia siapa. Dia tahu apa yang harus dia lakukan untuk kehidupan, bukan yang harus kehidupan lakukan padanya. Dan walaupun kehidupan terus membully dia, dia terus tertawa.

Kenapa dia terus tertawa?

Karena dia tidak punya hal lain untuk ditertawakan. Karena hidup sudah terlalu susah baginya. Karena hidup terus membully dia. Karena mereka yang punya segalanya terus merendahkan dia. Karena itulah dia tertawa, berusaha meyakinkan dirinya bahwa hidup masih bisa ditertawakan daripada memikirkan permasalahannya. Dia tertawa bersama mereka yang tertawa hina di depannya. Seperti tangisan seseorang di tengah hujan, dia hanya ingin membaur, memasukkan segala keluh kesahnya dalam tawa. Dan dia berharap, tawa kecilnya dapat di dengar Sang Maha Kuasa walau tersembunyi di antara keramaian tawa hinaan mereka. Dia berharap hidup akan selalu menertawakan dia, karena dia tidak ingin bersedih, dia ingin terus tertawa, tertawa bersama hidup…

Komentar

Postingan Populer